Tuesday, February 1, 2022

How To Manage, Express, Feel Emotions According to Gross

                                                

Gross Regulation of emotion is how individuals influence the emotions they have, and how they experience or express those emotions.


There are 5 stages of regulating emotions that can be done:

1. Situation Selection 

    The state of a person in choosing a situation based on the choice to socilize or close himself to other people, places and other things to regulate his emotions or regulate his emotions. 

*For example, a person who chooses to watch a movie in the evening before an exam instead of having to study, this is done in order to relieve the nervousness he feels, so he chooses to watch a movie. So you want to choose to be calm down or socialize with other friends so you forget that it's a choice.
Read also Humans have the ability to Determine Their Own Destin by Carl Ransom Rogers.

2. Situation Change 

    A person who has chosen what situation is appropriate and must modify that codition to have an emotional impact.

*For example, someone who is uncomfortable with the chat or discussion  topic. When hanging out with friends, then that person will change the topic and end the uncomfortable topic.

3. Attention Deployment 

    Every situation has different aspects and ways to focus attention.

*For example, a person who does not understand the given task, then he must focus his attention on studying, concentrating or solving problems.

4. Cognitive Change 

    Cognitive Change determine how many aspects are taken. Someone will view the assignment as very important inn influencing emotions.

*For example someone who is going to take a school exam, he tells himself "this is just a test"not seeing that the exam is something his life.
*Another example, someone who failed in a race, he said to himself "Only by failing in this race i can train even harder and will win in the next race" Instead of seeing failure as the end, he had to give up.

5. Changes in Response
   
    This refers to a person's ability to influence the emotional response that will be displayed.

*For example, someone who is heartbroken will choose to exercise and spend all his energy on it instead of having to cry all

Thank you for reading to the end and i hope this article is useful for those who are more complicated with their emotions.

Friday, April 16, 2021

We can't move forward and develop, why?

Something that is in us only we know and we determine what we want to be like, there are 3 important things that can make us still running in place or even stop. We definitely want to grow even at risk.
These 3 things might cause us not to progress and develop.

1. The past
Still stuck with the past and trauma in the past makes us still hesitate to step in and always look for a comfort zone. Like someone who has a traumatized heartache, they will definitely expect it to happen again so they decide not to have a love relationship, or someone whose childhood has had a bad experience with their parents, they might decide not to become a parent, or someone. who got bullying behavior in his past, now he doesn't have the confidence to appear in public.
Actually the past will only be a shadow in this life now, if we make changes to make peace with the past we can just repay that bad thing to be more beautiful, not all heartache will continue to surround us and will definitely meet someone who is much different from the past then, and bad parenting behavior, we believe we can even become better parents etc.

2. Environment of Friends
Nowadays it is called "circle" I think. It turns out that the influence of this friendship is very much in our lives, for example when we gather with friends who like to do business they will support when we also start a business, conversely when we gather with friends who like to be lazy they will say "no need. There are many competitors in the business, I am not ashamed to trade, what are the risks involved? So it is very important to make a circle of friends who can really support us.

3. Comfort Zone
Like the lyrics of the song Fourtwnty " Membuka jalan mencari peran, keluarlah dari zona nyaman" Please continue. This comfort zone really makes us fall asleep in this life, right, there aren't many risks that we get, sometimes there's no risk. Have we ever been stuck in our comfort zone, prefer to watch movies at home rather than have to join business discussions with friends etc.
Indeed, this life we ​​have, want to watch movies on or keep silent, it's our business, we stand on our own feet so if the others have developed and progressed, don't get the wrong situation.
Do you want to continue the song again or not :)
Sembilu yang dulu
Biarlah berlalu
Bekerja bersama hati
Kita ini insan 
Bukan seekor sapi. 
Hopefully this article can make us grow together, and move forward together.

Kita Masih Gak Bisa Maju dan Berkembang, Why?

Sesuatu yang ada dalam diri kita hanya kita yang tau dan kita yang menentukan mau seperti apa, ada 3 hal penting yang bisa membuat kita masih jalan ditempat atau bahkan berhenti. Kita pasti ingin untuk berkembang bahkan meskipun dengan resiko. 

3 hal ini mungkin bisa menjadikan penyebab kita gak mau maju dan berkembang. 

1. Masa lalu
Masih terjebak dengan masa lalu dan trauma di masa lalu membuat kita masih ragu untuk melangkah dan selalu mencari zona nyaman. Seperti hal nya seseorang yang punya trauma sakit hati pasti mereka akan memadang hal itu akan terjadi lagi jadi memutuskan untuk tidak menjalin hubungan cinta, atau seseorang yang masa kecilnya punya pengalaman buruk dengan orang tua maka dia bisa saja memutuskan untuk tidak menjadi orang tua, atau seseorang yang mendapatkan perilaku bullying di masa lalunya, sekarang dia tidak percaya diri untuk tampil di publik.
Sebenarnya masa lalu hanyalah akan menjadi bayangan di kehidupan sekarang, jika kita membuat perubahan untuk berdamai dg masa lalu kita bisa saja membalas hal buruk itu jadi lebih indah, tidak semua sakit hati akan terus mengelilingi kita dan pasti akan bertemu dengan seseorang yang jauh berbeda dg masa lalu, dan perilaku buruk pola asuh,kita yakini bahkan kita bisa menjadi orang tua yang lebih baik dll

2. Lingkungan Pertemanan
Kalau jaman sekarang sebutannya "circle" Kayaknya. Ternyata pengaruh pertemanan ini sangat banyak dalam kehidupan kita, sebagai contoh ketika kita berkumpul dengan teman-teman yang suka berbisnis mereka akan mendukung ketika kita juga memulai bisnis, sebaliknya ketika kita berkumpul dengan teman-teman yang suka malas-malas mereka akan mengatakan "gausa bisnis itu banyak saingannya, gak malu buat dagang, resiko gak laku gimana". Jadi penting sekali membuat circle pertemanan yang memang bisa mendukung kita. 

3. Zona Nyaman
Kayak lirik lagunya Fourtwnty " Membuka jalan mencari peran, keluarlah dari zona nyaman.. Sembilu yang dulu biarlah berlalu" Lanjutin sendiri ya. Zona nyaman ini emang buat kita terlena banget dalam kehidupan ini ya kan, gak banyak resiko yang kita dapat bahkan kadang gak ada resiko. Pernahkah kita terjebak di zona nyaman, lebih suka nonton film di rumah dari pada harus ikut diskusi bisnis sama temen dll
Memang hidup ini kita yang punya, mau nonton film terus atau diam terus ya urusan kita, kita berdiri di atas kaki kita sendiri jadi kalau yang lain udah berkembang dan maju jangan salah keadaan. 
Mau dilanjutin nyanyinya lagi gak nih :) 
Sembilu yang dulu biarlah berlalu 
Bekerja bersama hati 
Kita ini insan
Bukan seekor sapi.. 
Semoga tulisan ini bisa menjadikan kita berkembang bersama, dan melangkah maju bersama. 

Thursday, April 15, 2021

Bagaimana Mengelola, Mengekspresikan, Merasakan Emosi Menurut Gross

Regulasi emosi menurut Gross cara individu mempengaruhi emosi yang mereka miliki, dan bagaimana mereka mengalami atau mengekspresikan emosi itu. 

Ada 5 tahap meregulasi emosi yang bisa dilakukan: 

1. Pemilihan situasi ( Situation Selection) 
     Keadaan seseorang dalam memilih situasi yang di dasarkan pada pemilihan untuk bersosialisasi atau menutup diri dengan orang lain, tempat dan hal-hal yang lain untuk mengatur emosinya atau meregulasi emosinya.
*Misalnya, seseorang yang memilih untuk menonton film di malam hari sebelum ujian dari pada harus belajar, hal ini dilakukan agar menghilangkan kegugupan yang dia rasakan, sehingga dia memilih menonton film. Jadi mau memilih menyendiri dulu agar tenang atau bersosialisasi dengan teman yang lain agar lupa itu pilihan. 


2. Perubahan Situasi 
     Seseorang yang sudah memilih situasi apa yang sesuai dan harus memodifikasikan kondisi itu agar memiliki dampak emosional. 
*Misalnya, seseorang yang tidak nyaman dengan obrolan atau topik pembahasan ketika ngumpul dengan teman-teman, maka seseorang itu akan mengubah topik dan mengakhiri topik yang tidak nyaman. 

3. Penyebaran Perhatian (Attention Deployment) 
    Setiap situasi memiliki aspek yang berbeda dan cara untuk memfokuskan perhatian. 
*Misalnya, seorang yang tidak paham dengan tugas yang diberikan, maka dia harus memfokuskan perhatiannya untuk mempelajari, berkonsentrasi atau memecahkan masalah. 

4. Perubahan Kognitif (Cognitive Change) 
     Perubahan Kognitif menentukan seberapa banyak aspek yang di ambil. Seseorang akan memadang penugasan itu sangat penting dalam mempengaruhi emosi. 
*Misalnya, seseorang yang akan melakukan ujian sekolah, dia mengatakan pada dirinya "ini hanyalah sebuah tes" Bukan memandang bahwa ujian adalah sesuatu yang akan mengukur kehidupan nya. 
*Contoh lain, seseorang yang gagal dalam perlombaan, dia mengatakan pada dirinya " Hanya dengan gagal di lomba ini saya bisa berlatih lebih giat lagi dan akan menang di lomba berikutnya" Bukan memandang kegagalan itu akhir dia harus menyerah. 

5. Perubahan respon ( Responses Modulation) 
    Hal ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mempengaruhi respon emosi yang akan ditampilkan. 
*Misalnya, seseorang yang patah hati dia akan memilih untuk berolahraga dan menghabiskan tenaganya untuk itu dari pada harus menangis sepanjang hari. 


Terima kasih telah membaca sampai akhir dan semoga tulisan ini berguna buat yang lagi ribet sama emosinya. 

Manusia Mempunyai Kemampuan Menentukan Nasibnya Sendiri oleh Carl Ransom Rogers

Buka buku catatan kuliah lagi ya... Dalam Catatanku kali ini ada tokoh Carl Ransom Rogers dengan pendekatan fenomenologinya, Carl Rogers lahir tanggal 8 Januari 1902, di Oak Park, Illinois, anak ke empat dari enam bersaudara, dari pasangan Walter & Julia Cushing Rogers. 
- Pendidikan: ia kuliah di University of Wisconsin kemudian di Union Theological College of Colombia dan Teachers College of Colombia. 
- Karir: Guru besar psikologi di Ohio State University, Maha guru psikologi di University of Chicago dan President the American psychological Association. 

* Carl Rogers mengembangkan teori kepribadian Humanistik yang tumbuh dari pengalaman nya sebagai praktisi terapis. 
Carl Rogers lebih tertarik membantu orang lain dari Pada mencari tau mengapa mereka melakukan suatu perilaku, ia akan lebih bertanya " Bagaimana saya dapat membantu orang ini untuk tumbuh dan berkembang" Dari pada memikirkan tentang pertanyaan " Apa yang menyebabkan orang ini berkembang dengan cara ini". 
Menurut Carl Rogers manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan nasibnya sendiri. 

* 19 rumusan Carl Rogers mengenai hakekat Pribadi beberapa diantaranya: 
~ Organisme berada dalam dunia pengalaman yang terus menerus berubah. Pengalaman adalah segala sesuatu yang berlangsung di dalam diri individu pada saat tertentu. Karena itu sumber terbaik untuk memahami seseorang adalah orang itu sendiri. 
~ Organisme menanggapi dunia sesuai dengan persepsinya. Realita sebatas persepsi yang mungkin berbeda dengan fakta yang sebenarnya. 
~ Organisme memiliki kecenderungan pokok yaitu keyakinan untuk mengaktualisasikan diri, memelihara Dan meningkatkan diri. Bisa dilihat dari banyak orang yang ingin terlihat, punya jabatan, dipandang baik orang lain, bahkan mendapat pengakuan. 
~ Jalan terbaik untuk memahami tingkahlaku seseorang adalah dengan memakai kerangka pandangan orang itu sendiri. 

Sepertinya ini dulu, dari teori ini kita bisa mengambil gambaran hakekat diri dari itu, banyak orang lain ingin terlihat dan dipandang ya hakekatnya, ingat kata Carl Rogers MANUSIA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MENENTUKAN NASIBNYA SENDIRI. Jadi semangat terus untuk apapun hal baik yang sedang kita lakukan dan perjuangkan. Kuncinya Terpusat Pada diri sendiri. 
 

4 cara Efektif mudah buat hidup kita tenang dan bisa di lakukan sekarang

Pernah kita gelisah dengan hal-hal yang ga kita lakuin, tau gak kalau hidup orang lain sekarang jadi patokan. Di masa pandemi kayak gini nih media sosial udah jadi sahabat banget buat kitas semua, ya memang karena kita bisa dapet hiburan ya kan.... 
Tapi pernah gak habis main sosmed jadi gelisah, cemas karena postingan orang lain. Atau bahkan didunia nyata. 
Sebenarnya bisa jadi karena faktor itu tadi, yang kita jadi kan patokan adalah orang lain. 
Simak 4 cara ini siapa tau bisa membantu ya kan. 
1. Gak dengar hal yang seharusnya gak perli di dengar. Biasanya ini yang sering pertanyaan yang jadi bahan perbandingan, contoh nih: sendiri aja pacar mana? Itu temen-temennya udah punya pacar, kuliah dimana? Ponakan saya di kampus mahal. Dan kalimat-kalimat yang bisa buat kita down, misalnya :pakai hijab tapi kelakuan kayak gitu, cuma kerja dagang doang, masih muda udah nikah dll 
Menye-menye kayak gini gak perlu di dengerin Dan sangat sekali gak perlu ditanggepin berlebihan. Elegan aja jawab dengan tindakan baik, dengan prestasi, dengan kesuksesan. 
2. Gak perlu kepo melihat apa yang seharusnya kita gak lihat, gampangannya sekarang stalking lah ya, jadi gak perlu tuh sampe nyari-nyari atau ngikutin semua sosmednya. Ini sering terjadi juga sama yang lagi PDKT dan habis putus biasanya suka nyari tau gimana dia dari sosmednya, kasus yang pertama PDKT pasti ini scroll sampe bawah sosmed doi, terus nemu tuh foto dia sama perempuan ending drama itu nanya-nanya, salah paham sakit hati padahal itu cuma kakak nya tapi udah keburu salah paham kalau dia udah punya pacar, kalau waktu itu kita gak stalking kita gak mengalami ini kan, baru banget ini ya biarin mengalir apa adanya ntar juga dikenalin sama kakaknya, tapi kalau sekarang keburu salah paham kan ribet. Tenang aja kalem mainnya yang elegan, gak grusa-grusu. Biarin dia yang stalking kita hehehe. 
3. Tutup mulut buat semua yang harusnya gak kita omongin. Dipilih dulu kalau mau ngmong, ingat pepatah mulutmu harimaumu, mau kayak gitu gak kan, ngeluarin kata- kata yang aman aja, kata-kata baik lah misalnya dan tidak memancing pertanyaan. Jangan takut dikatain ya masak kita katain balik kan kayak anak kecil dong, mau dibilang kurus, gemuk, putih pucat, hitam, jelek, gak mandiri dll, suka-suka orang mau ngmong apa tapi usahakan kalau pengen bales ni, pilih kata yang langsung ngena, atau diam aja senyumin. Biar diabetes ya, senyumin kita kan manis.
4. Terakhir ini gak perlu nyari tau apa yang gak penting untuk kita tau. Sama aja kepo kali ya, udah kayak hobi ini mah kepoin apa-apa yang sebenarnya gak penting dan gak punya pengaruh di hidup kita, habis kepo terus kepikiran terus baper akhirnya Susah tidur, Susah makan hehe. 
Nyari tau hal-hal yang penting-penting aja, terus punya pengaruh baik sama hidup kita, ngmong sama diri sendiri " Mohon maaf saya hanya menerima hal yang penting aja dalam hidup, jadi yang gal penting gaperlu ikut " 
Hal yang penting jadiin hiburan aja tapi ya kalau pas lewat tapi kalau gak ada yang jangan nyari-nyari. Sesederhana itu kan. 

Udah sampe nomer 4 coba dipraktekin dulu mana yang paling bisa dilakukan, semoga beemanfaat. 

Tuesday, April 13, 2021

Bagaimana keadaan kesehatan mental kita?

Psikis berbeda dengan fisik, kita akan merasakan sakit, geli, panas, pusing, pucat dll jika fisik kita terganggu, berbeda dengan psikis sangat sulit untuk mengenali psikis kita baik-baik saja atau tidak. 
Meskipun tidak ada satu alat yang bisa akurat untuk memeriksanya tapi pernahkah kita merasa gugup, cemas, sensitif, mudah tersinggung, atau menangis tanpa sebab dimalam hari. Kita tidak tau penyebabnya dan kita juga merasa semua baik-baik saja. Tiba-tiba kita sangat ingin sekali menyerah dengan keadaan, apa yang sebenarnya terjadi dalam diri kita. 
Setelah saya menanyakan hal ini dengan teman-teman apa yang menyebabkan ini terjadi, jawaban kompleknya adalah "stress" banyak hal yang bisa menjadikan stress tapi gak semua stress itu buruk, saya gak bahas stress untuk saat ini tapi saya melanjutkan pertanyaan saya dg beberapa orang "apa yang mereka inginkan untuk hal ini, jadi apa yang ingin dicapai tanpa stress" 
Mereka mulai menjelaskan dari hal kecil keinginannya untuk punya tetangga yang ramah, bisa masuk perguruan tinggi, punya pacar, cepet lulus kuliah,dangan laku laris, punya orangtua yang pengertian dll

Dan saya nanya lagi jika semua itu tercapai apakah akan menjamin bahwa stres-stres itu gak muncul lagi. Mereka belum bisa memastikan. Dan menurut saya kita akan terus menemui stres selama kita tidak bisa mengenali, Dan mengendalikan diri kita sendiri.. Selama kita tidak bisa mengenali diri sendiri dan kepribadian kita, selamanya kita akan terus mengeluh dengan keadaan. Banyak gangguan dan penyakit yang berasal dari hal kecil yang tidak terlihat hehe kayak kuman, dan seseorang yang udah gangguan psikis tidak akan merasa bahwa psikisnya seeing terganggu. 

Penting banget buat memahami nya sebelum hal lain menyerah. Sebagai contoh seseorang yang capek dengan kerjaan, bosnya galak, kerjaan numpuk dan gak ga seberapa, dia mengalihkan stres itu dengan liburan, jalan2 berharap stres itu akan hilang, dan ternyata tetap sama dia harus mengahadapi semua itu lagi setiap hari. Setelah datang ke seorang konselor dan mengikuti beberapa terapi mental, hal yang di lakukan adalah mengubah sudut pandangnya, karena selama ini dia pemalas dan wajar pekerjaannya menjadi sangat berat, dan mulai dari awal lagi dia sekarang berangkat kerja jalan kaki karena memeng lumayan dekat, pagi hari nya digunakan menyapa orang-orang sekitar, begitu moodnya baik dia memulai bekerja dan omelan bos yang galak menjadi radio musik dalam kerjanya. Semua jadi terasa ringan dan stres apapun bisa dihadapi dan sudah biasa seperti makanan sehari-hari. 


Jangan sampai psiks kita Terganggu dengan hal yang kita tidak inginkan, sebanyak apapun stres mencari mengalihan dan pelarian bukan cara Efektif tapi melawan dan bersahabat dengan stres lah yang menjadi cara Efektif. Tetap tenang dengan keadaan apapun, bukan patokan orang lain dan material untuk bahagia tapi diri sendiri. 
Berbagi cerita mengahadapi stres yuk :)