Ada 5 tahap meregulasi emosi yang bisa dilakukan:
1. Pemilihan situasi ( Situation Selection)
Keadaan seseorang dalam memilih situasi yang di dasarkan pada pemilihan untuk bersosialisasi atau menutup diri dengan orang lain, tempat dan hal-hal yang lain untuk mengatur emosinya atau meregulasi emosinya.
*Misalnya, seseorang yang memilih untuk menonton film di malam hari sebelum ujian dari pada harus belajar, hal ini dilakukan agar menghilangkan kegugupan yang dia rasakan, sehingga dia memilih menonton film. Jadi mau memilih menyendiri dulu agar tenang atau bersosialisasi dengan teman yang lain agar lupa itu pilihan.
2. Perubahan Situasi
Seseorang yang sudah memilih situasi apa yang sesuai dan harus memodifikasikan kondisi itu agar memiliki dampak emosional.
*Misalnya, seseorang yang tidak nyaman dengan obrolan atau topik pembahasan ketika ngumpul dengan teman-teman, maka seseorang itu akan mengubah topik dan mengakhiri topik yang tidak nyaman.
3. Penyebaran Perhatian (Attention Deployment)
Setiap situasi memiliki aspek yang berbeda dan cara untuk memfokuskan perhatian.
*Misalnya, seorang yang tidak paham dengan tugas yang diberikan, maka dia harus memfokuskan perhatiannya untuk mempelajari, berkonsentrasi atau memecahkan masalah.
4. Perubahan Kognitif (Cognitive Change)
Perubahan Kognitif menentukan seberapa banyak aspek yang di ambil. Seseorang akan memadang penugasan itu sangat penting dalam mempengaruhi emosi.
*Misalnya, seseorang yang akan melakukan ujian sekolah, dia mengatakan pada dirinya "ini hanyalah sebuah tes" Bukan memandang bahwa ujian adalah sesuatu yang akan mengukur kehidupan nya.
*Contoh lain, seseorang yang gagal dalam perlombaan, dia mengatakan pada dirinya " Hanya dengan gagal di lomba ini saya bisa berlatih lebih giat lagi dan akan menang di lomba berikutnya" Bukan memandang kegagalan itu akhir dia harus menyerah.
5. Perubahan respon ( Responses Modulation)
Hal ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mempengaruhi respon emosi yang akan ditampilkan.
*Misalnya, seseorang yang patah hati dia akan memilih untuk berolahraga dan menghabiskan tenaganya untuk itu dari pada harus menangis sepanjang hari.
Terima kasih telah membaca sampai akhir dan semoga tulisan ini berguna buat yang lagi ribet sama emosinya.
No comments:
Post a Comment